Bentuk Bangunan Joglo Jepara

Di Taman Maerokoco ada miniatur Jepara, demikian kabar yang saya dengar sudah sejak lama. Rasa penasaran tersebut harus saya tekan karena berbagai alasan dari yang biasa sampai diada-adakan. Biasalah... namanya hidup tak sesingkat minum kopi lalu pulang. Tentu ada seninya. Maka ketika saya bisa ke sana dan melihat langsung rumah joglo Jepara di Maerokoco, saya sedemikian berbunga-bunga. Indah sekali. Terutama Joglo khas Jepara yang ada di situ plus foto mesra suami istri, bisa membuat semua yang membaca salah fokus. Hahahahha

Rumah Joglo Jepara, apa sih bedanya dengan rumah lainnya?

Joglo Jepara, bisa dikatakan sebagai rumah tradisional Jepara yang sudah mulai sulit ditemukan. jika pun ditemukan, lebih banyak yang sudah sedikit dimodernkan. Daripada susah payah mencari, lebih asyik dan mudah mencarinya di taman Maerokoco anjungan Jepara. Bagaimana dengan Pendopo Kabupaten Jepara? Hmm... yang satu ini sudah diubah sesuai fungsinya sehingga ciri pintu tak ada di sini. Jadi... tetap lebih mudah di saran saya itu.

Joglo Jepara identik dengan atap wuwungan bertema wayang. Mungkin ada di kota lain yang sama? Entahlah. Yang jelas ciri khas rumah Joglo Jepara adalah:

1. Menghadap laut dengan falsafah agar penghuni berpikiran luas

2. Membelakangi gunung agar penghuni rumah tidak congkak

3. Berbahan dasar kayu kecuali genteng (dan kaca)

4. Mempunyai 4 tiang penyangga di tengah

5. Atap berbentuk gunungan

6. Wuwungan berbentuk luwes (melengkung)

7. Di atas wuwungan ada gambar bertema wayang

8. Genteng kerpus juga bermotif wayang

9. Ada tiga pintu di depan sebagai simbol habluminallah, habluminannas dan hubungan baik dengan alam.

Luar biasa ya, setiap bangunan di zaman dahulu selalu memiliki pratondo atau pertanda. Tak jarang, ada bentuk khas yang sebenarnya adalah candrokolo atau penanda tahun saka pembuatan. Apa itu? Harus tahan penasaran, ya, jika bahan sinau saya sudah cukup akan saya tulis kelak.

bentuknya agak berbeda karena perpaduan budaya yang ada di Jepara.