Saya penasaran dengan kisah trem di Semarang. Mumpung ada datanya di Potret Lawas
Keduanya sama² tinggal cerita. Tremnya disetop sejak 1940-an. Sedangkan alun-alunnya kelak menjelma jadi bangunan dan pasar. Masjidnya saja yang terus berdiri, masjid Kauman.
Seperti tertulis di badan gerbong, trem dalam potret tsb dioperasikan SJS, Samarang-Joana Stoomtram Mij.
Jalur dalam kota ini menyambungkan wilayah Jomblang, Jurnatan (pusat), hingga Bulu. Ia bertahap dibuka sejak 1882-83.
Bodjong Express, begitu trem dalam kota Semarang ini disebut, dihapus dan diganti bus per 1 Maret 1940.
Post a Comment
Post a Comment