Perbedaan Makna Seni dan Kerajinan Ukir

Seorang teman bertanya pada saya, apa beda seni dan kerajinan ukir. Setelah putar otak beberapa lama dan mencari pustaka yang pernah membahas perbedaan keduanya, saya menemukan perbedaan antara seni dan kerajinan secara umum. Menurut The Liang Gie, yang membedakan seni (art) dan kerajinan (craft) yakni bahwa seni bersifat perlambang dan menciptakan realita baru, sedangkan kerajinan adalah pekerjaan rutin yang disesuaikan dengan kegunaan praktis.

Ketika membuat kerajinan, keterampilan dan kemahiran tangan mutlak diperlukan. Dua faktor ini sangat menentukan hasilnya. Hasil kreasi pengrajin bertangan dingin tentu berbeda dengan pengrajin yang biasa. Kreasi pengrajin yang memiliki banyak rentang waktu pengalaman akan lebih bagus daripada pengrajin pemula. Makanya, harga kerajinan pun sesuai dengan “tangan” penciptanya – selain bahan dan prosentasi keuntungan yang ditentukan – tentu saja.

Kerajinan (craft) masih menyentuh ranah fungsional seperti benda-benda yang dibutuhkan sehari-hari, memiliki kegunaan praktis, dan digunakan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Jika proses kerajinan ini dikembangkan dengan sengaja dan dimaksudkan sebagai benda koleksi tingkat tinggi, maka kerajinan tersebut naik peringkat menjadi seni. Perlu digarisbawahi, bahwa pengembangan ini bukan untuk kepentingan ekonomis, tetapi untuk kepentingan sosio kultural, termasuk di dalamnya keinginan golongan masyarakat kelas atas yang ingin memiliki benda bernilai seni tinggi.

Dari penjelasan di atas, teman-teman dapat membedakan kerajinan ukir dan seni ukir? Benar, kerajinan ukir adalah benda-benda fungsional yang diukir (sederhana maupun rumit) seperti lemari, meja, kursi, tempat tidur, dan bahkan benda-benda kecil. Nah, jika benda berukir tersebut dibuat dengan dedikasi tinggi, tanpa cela, nilai sosio-kultural lebih dominan daripada nilai ekonomis (meski sudah pasti kreasi seni jauh lebih mahal) maka benda tersebut dapat dikategorikan sebagai benda seni (art). Semoga membantu.

^si